Kabar buruk berdampak terhadap tingkat adopsi
Faktor pertama adalah kabar buruk yang senantiasa berdampak terhadap tingkat adopsi.
Dalam hal ini, sebuah kejadian/informasi penting yang berkaitan dengan aset kripto dapat mempengaruhi volatilitas aset digital ini.
Ambil contoh kabar ambruknya Mt.Gox pada awal 2014 lalu atau penggunaan Bitcoin profil tinggi pada transaksi narkoba via Silk Road yang pada gilirannya mengakibatkan pasar FBI pada Oktober 2013.
Pada akhirnya, contoh insiden di atas menghadirkan kepanikan publik dan berdampak terhadap nilai aset kripto dan membuat nilainya jatuh.
Pertumbuhan Aset dalam Jangka Panjang
Meskipun volatilitas dapat memberikan peluang trading jangka pendek, beberapa investor melihat kripto sebagai aset jangka panjang yang dapat memberikan pertumbuhan substansial.
Sentimen Pasar yang Berubah Cepat
Pasar kripto dipengaruhi oleh sentimen investor yang dapat berubah dengan cepat. Berita baik atau buruk, perubahan regulasi, atau tren pasar global dapat memicu perubahan drastis dalam perilaku pasar.
Perbedaan volatilitas dan fluktuasi
Fluktuasi dan volatilitas adalah dua konsep yang sering digunakan dalam konteks pasar keuangan, tetapi mereka memiliki perbedaan yang penting.
Volatilitas adalah ukuran yang mengacu pada besarnya variasi harga suatu aset atau indeks pasar dalam periode tertentu.
Faktor-faktor ekonomi, geopolitik, dan psikologis berperan penting dalam memengaruhi tingkat volatilitas.
Tingginya volatilitas menandakan adanya risiko yang lebih besar, tetapi juga peluang keuntungan yang lebih tinggi.
Fluktuasi, di sisi lain, adalah perubahan harga yang terus-menerus terjadi sepanjang waktu. Fluktuasi bisa bersifat jangka pendek seperti perubahan harian, atau jangka panjang seperti perubahan harga dalam satu tahun.
Dalam konteks lebih luas, fluktuasi dianggap sebagai bagian dari konsep volatilitas dan mencerminkan dinamika pasar secara umum.
Dengan demikian, volatilitas dapat dilihat sebagai ukuran statistik yang menggambarkan fluktuasi harga, sementara fluktuasi adalah manifestasi dari perubahan harga yang terjadi sepanjang waktu.
Meskipun keduanya memiliki perbedaan, keterkaitan erat antara keduanya memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.
Contoh volatilitas dalam berbagai instrumen keuangan mencakup beragam situasi yang memengaruhi nilai investasi.
Perhatikan beberapa contohnya dalam pasar saham, mata uang, dan obligasi, serta dampaknya terhadap keputusan investasi berikut ini.
Pertanyaan seputar apa itu volatilitas
Berikut pertanyaan seputar apa itu volatilitas yang paling banyak dicari beserta jawabannya.
Contoh volatilitas dalam pasar mata uang
Pasar mata uang juga rentan terhadap volatilitas. Naik-turunnya volatility harga dalam pasangan mata uang bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk perubahan dalam kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, atau kejadian geopolitik.
Sebagai contoh, ketika terjadi krisis politik di suatu negara atau ketidakpastian faktor ekonomi dan politik global, nilai tukar mata uang bisa berubah secara drastis dalam waktu singkat, menyebabkan volatilitas yang besar di pasar valuta asing.
Penyebab Terjadinya Volatilitas
Pengertian Volatilitas (Volatility)
Volatilitas adalah ukuran perubahan statistik suatu harga sekuritas dalam periode tertentu. Sekuritas yang dimaksud umumnya saham ataupun valuta asing (valas). Jika tingkat volatilitas tinggi, maka harga instrumen investasi bisa naik dalam waktu cepat, namun bisa tiba-tiba turun dengan cepat juga.
Hal ini dapat memunculkan selisih yang sangat besar antara harga tertinggi dan terendah. Sebaliknya, kalau harga suatu instrumen stabil, artinya tingkat volatility-nya rendah.
Di pasar saham sendiri, istilah ini sering memunculkan kesalahpahaman. Sederhananya, volatilitas adalah kisaran perubahan harga dari sebuah instrumen investasi dalam periode tertentu.
Volatility juga dapat kita jadikan sebagai acuan untuk memperkirakan peluang maupun risiko. Selain itu, istilah ini juga berkaitan dengan beta dan deviasi standar.
Tingkat volatilitas saham berasal dari perhitungan deviasi standar tahunan yang ditujukan untuk mengukur risiko pada periode berikutnya. Seorang trader berpengalaman yang ingin mendapatkan keuntungan dari investasi saham dalam waktu singkat cenderung akan memilih saham dengan tingkat volatility tinggi.
Saham yang volatile umumnya bisa melambung dalam waktu singkat, meskipun risiko kerugiannya juga tinggi.
Baca juga: Mengenal Pasar Modal: Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya
Peristiwa Makroekonomi
Peristiwa makroekonomi, seperti krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik, juga dapat memicu volatilitas di pasar mata uang kripto. Peristiwa semacam ini dapat menimbulkan pelarian aset ke tempat yang aman, pengguna membeli atau menjual mata uang kripto sebagai respons terhadap meluasnya ketidakpastian pasar. Contohnya, pengumuman suku bunga oleh pemerintah.
Memahami faktor-faktor ini dan interaksinya sangat penting untuk mencermati gejolak pasar dan mengambil keputusan yang tepat dalam lanskap mata uang kripto yang terus berubah.
Kesimpulan tentang apa itu volatilitas
Arti volatilitas adalah seberapa besar perubahan harga suatu sekuritas atau indeks pasar dalam suatu periode waktu.
Makin besar volatilitas, makin besar risiko yang terkait dengan produk atau aset investasi tersebut.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, volatilitas adalah cerminan naik-turun harga yang signifikan dan cepat pada aset atau pasar keuangan, seperti saham, mata uang, dan komoditas.
Beberapa alasan utama mengapa kamu perlu memahami volatilitas adalah sebagai berikut:
Volatilitas saham adalah kisaran besarnya jarak antara naik dan turunnya harga saham atau valas (valuta asing) dalam periode tertentu.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang sekuritas di blog Jobsreet yang menyediakan insight menarik seputar dunia kerja dan karier!
Download aplikasinya sekarang juga melalui Google Play Store atau Apple App Store!