Turnover Yang Tinggi Adalah

Memberikan benefit dan kompensasi yang kompetitif

Gaji dan benefit adalah kunci dari orang mengambil suatu pekerjaan dan selalu berangkat kerja setiap hari. Itu juga alasan utama mengapa seorang profesional berganti pekerjaan. Tidak heran jika gaji yang tinggi dapat meyakinkan pekerja untuk tetap tinggal, diikuti dengan waktu libur dan benefit lainnya.

Perusahaan bisa mulai dengan menawarkan gaji awal yang layak yang dapat menarik calon karyawan yang potensial. Perusahaan juga harus menawarkan kenaikan gaji secara berkala dan memonitor berapa dan apa saja yang diberikan perusahaan lain di posisi yang serupa, khususnya jika itu merupakan posisi yang sulit terisi. Perusahaan juga harus mempertimbangkan untuk menggaji lebih untuk profesional yang benar-benar mempunyai skill yang tinggi dan juga menawarkan bonus untuk proyek-proyek khusus yang terselesaikan dengan baik. Hal-hal tersebut dapat membatasi turnover yang berkaitan dengan kompensasi.

Budaya Perusahaan yang Buruk

Budaya perusahaan mencakup keyakinan dan nilai-nilai organisasi, dan memiliki budaya perusahaan yang buruk dapat melibatkan penerapan yang tidak konsisten atau salah dalam menggunakan keyakinan dan nilai-nilai organisasi. Sebagai contoh, jika sebuah organisasi mengatakan bahwa mereka menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi namun tidak memberikan cuti yang cukup, organisasi ini mungkin tidak konsisten dalam merefleksikan nilai-nilainya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan budaya perusahaan:

Penyebab Turnover Karyawan Tinggi

Beban pekerjaan yang terus bertambah dan berujung pada lembur berkepanjangan terlebih sampai menimbulkan masalah kesehatan dapat berdampak pada kinerja karyawan. Terlepas dari besaran gaji yang diberikan, mereka akan berpikir untuk mengundurkan diri jika beban pekerjaan dirasa melebihi kapasitas karyawan.

Gaji yang tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang diberikan dan bahkan sering telat diberikan menyebabkan karyawan semakin lama akan kehilang kepercayaan terhadap perusahaan. Terlebih jika tim HR tidak dapat menjelaskan dengan baik situasi perusahaan terhadap karyawan.

Reputasi Internal maupun Eksternal Menurun

Pandangan orang terhadap perusahaan menjadi buruk karena perusahaan dianggap tidak mementingkan karyawan dan bukan menjadi tempat ideal untuk bekerja. Akibat menurunnya produktivitas dan kualitas output perusahaan juga berakibat buruk terhadap reputasi perusahaan. Temukan tips meningkatkan produktivitas karyawan dan retensi karyawan di sini.

Jadwalkan Tinjauan Tahunan untuk Menilai Gaji

Meluangkan waktu setiap tahun untuk menyesuaikan gaji anggota tim berdasarkan penyesuaian biaya hidup, kinerja yang baik, atau pencapaian profesional dan pendidikan terkini dapat menunjukkan kepada anggota tim Anda bahwa Anda menghargai mereka.

Apa itu Employee Turnover?

Employee turnover merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Yang termasuk dalam perhitungan yaitu mereka yang mengundurkan diri atau resign, yang diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan atau kena lay off, terminasi, pensiun, transfer lokasi, atau bahkan juga kematian. Turnover berbeda dengan atrisi. Ketika menghitung atrisi, pengurangan SDM dan terminasi tidak dihitung. Perusahaan sering menghitung laju employee turnover mereka sebagai sarana untuk memprediksi dampaknya pada produktivitas, layanan konsumen, atau bahkan semangat kerja karyawan.

Sedikit atau Tidak Ada Kemajuan Karier

Ketika anggota tim bertahan dalam satu peran dalam jangka waktu yang lama tanpa naik jabatan, mereka mungkin merasa kurang dihargai dan kurang dimanfaatkan. Selain itu, anggota tim yang berpindah ke posisi yang sama dengan gaji, tunjangan, dan senioritas yang sama juga dapat mengalami sentimen ini.

Membuat jalur yang jelas bagi anggota tim untuk naik jabatan dalam organisasi dapat memberikan penghargaan atas produktivitas dan kualitas yang tinggi, mendorong pengembangan profesional yang dapat meningkatkan kemampuan anggota tim dan meningkatkan loyalitas perusahaan. Hal ini juga dapat menarik kandidat baru yang ingin berkembang bersama organisasi.

Cari Kandidat yang Tepat

Turnover karyawan tinggi bisa pula disebabkan karena proses rekrutmen yang kurang tepat. Barangkali kamu menemukan kandidat karyawan yang bagus dan memutuskan untuk merekrutnya, tetapi mereka tidak memiliki nilai yang sama dengan perusahaanmu. Solusinya, kamu harus melakukan wawancara yang efektif selama proses rekrutmen. Selain keterampilan dan pengalaman, tanyakan pula mengenai kepribadian mereka agar kamu bisa mendapatkan karyawan yang sejalan dengan visi perusahaan.

RecruitFirst menyadari kalau proses rekrutmen membutuhkan waktu yang cukup lama dan menyita perhatianmu sehingga pekerjaan lain menjadi terbengkalai. Gunakan saja jasa outsourcing RecruitFirst dalam mencari karyawan untuk perusahaan. Ceritakan mengenai kebutuhanmu dan kami akan langsung mengeksekusinya. Hubungi kami segera dan hindari tingkat turnover karyawan tinggi bersama RecruitFirst!

As the business leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings over 13 years of industry experience to the team. With a wealth of knowledge across various industries, Debby excels at handling diverse roles and delivering exceptional results.

Karyawan sudah pasti merupakan komponen penting sebuah perusahaan, no debat! Tanpa karyawan perusahaan tidak mungkin bisa menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, penting untuk memberi kenyamanan bekerja bagi karyawan sehingga karyawan betah dan sekaligus termotivasi untuk memberi yang terbaik bagi perusahaan. Dengan begitu, maka akan tercipta sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan para karyawannya.

Namun, beberapa perusahaan mempunyai permasalahan karyawan yaitu employee turnover rate yang tinggi. Jika ini terjadi, artinya perusahaan sedang tidak baik-baik saja. Employee turnover rate yang tinggi perlu mendapat penanganan yang serius dari perusahaan. Apalagi jika sebenarnya banyak karyawan yang potensial, tentu akan menjadi sebuah kerugian besar jika perusahaan kehilangan mereka.

Untuk mengatasi masalah employee turnover rate yang tinggi, perusahaan harus menemukan solusinya dengan cepat sebelum semakin memburuk. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan yaitu dengan meningkatkan engagement karyawan terhadap perusahaan, memberikan beberapa penawaran dan benefit, dan lain sebagainya.

Dalam artikel ini akan dibahas solusi-solusi yang bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk mengatasi permasalahan employee turnover rate yang tinggi di perusahaan Anda. Selamat membaca!

Menarik dan mempertahankan karyawan yang potensial adalah 2 isu terbesar yang sering dihadapi oleh banyak perusahaan. Perusahaan yang sukses dapat mengenali nilai kinerja karyawan dan terus-menerus mencari strategi yang akan membantu mereka untuk mempertahankan karyawan terbaik mereka. Sehingga, employee turnover merupakan salah satu hal yang paling ingin dihindari oleh sebuah perusahaan karena bisa berakibat perusahaan kehilangan karyawan yang berpotensi menunjang kelancaran jalannya bisnis.

Menaikkan upah kerja dan employee turnover bisa menurunkan laba bisnis. Employee turnover adalah sebuah penghitungan seberapa sering karyawan meninggalkan tempatnya bekerja, dan biasanya diukur setiap bulan, tiap kuarter, dan tahunan. Laju turnover termasuk yaitu voluntary dan involuntary turnover. Dengan kata lain, turnover yang dimaksud mencakup orang-orang yang meninggalkan perusahaan untuk mengejar pekerjaan baru atau kesempatan belajar, karena alasan pribadi atau pensiun (voluntary), dan juga mereka yang diterminasi oleh perusahaan karena performa atau perilaku yang melanggar atau juga lay off (involuntary).

Mengapa Turnover Karyawan yang Tinggi Dinilai Tidak Baik?

Turnover karyawan merupakan istilah yang menggambarkan keluar dari suatu perusahaan secara keseluruhan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, tingkat turnover karyawan dihitung dalam persentase dan diukur secara tahunan.

Dampak dari tingginya tingkat turnover karyawan tidak hanya memengaruhi pada proses operasional bisnis yang terhambat. Semangat dan produktivitas karyawan juga menurun ketika melihat rekan kerjanya meninggalkan perusahaan secara terus-menerus. Kondisi ini tentu berdampak pada kualitas produk dan layanan perusahaan. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang apa itu turnover karyawan dan faktor apa saja yang memengaruhinya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: Memahami Apa Itu Turnover Karyawan serta Faktor yang Memengaruhinya

Tingkat turnover karyawan yang tinggi juga menimbulkan biaya yang sangat besar. Pasalnya, biaya pergantian karyawan bisa mencapai 6-9 bulan dari gaji seorang karyawan untuk posisi yang sama. Perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mencari tenaga kerja baru, melakukan wawancara, dan proses onboarding. Selain biaya, proses perekrutan karyawan ini tentu memakan waktu yang cukup banyak.

Apabila kondisi tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, turnover karyawan bisa berdampak buruk pada keuangan perusahaan. Selain itu, reputasi perusahaan di mata publik, khususnya pencari kerja juga menurun.

Kurangnya Apresiasi

Kurangnya apresiasi merupakan penyebab umum tingginya turnover karyawan di banyak perusahaan. Ketika karyawan merasa usahanya tidak dihargai, mereka cenderung mencari kesempatan lain. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu meningkatkan apresiasi terhadap karyawan. Salah satu cara adalah memberikan umpan balik positif secara rutin, mengakui pencapaian mereka, dan memberikan insentif yang sesuai.

Program pengembangan karir juga bisa membantu, memberikan karyawan peluang untuk tumbuh dalam perusahaan. Selain itu, budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan mengatasi kurangnya apresiasi, perusahaan dapat mengurangi turnover karyawan dan membangun tim yang lebih produktif dan berkomitmen.